tambal-ban-tubeless

Jenis-jenis Tambal Ban Tubeless

Bagi anda yang sering mengendarai motor, tentu mengetahui bahwa jenis ban tubeless, atau tanpa ban dalam memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah ban tidak akan lamgsung kempis saat terkena paku. Dan yang pasti, terkena ranjau darat seperti paku adalah hal yang cukup menyebalkan.

Walaupun ban tubeless tidak langsung kempes saat terkena paku, tapi setelah itu pasti anda harus juga melakukan penambalan. Nah,  cara menambal ban tubeless tidak hanya satu. Meski tujuannya sama, yakni menutup lubang bekas tusukan paku, namun hal tersebut bisa dilakukan dengan beberapa cara. Berikut daftarnya :

String Tubeless
Tukang tambal ban dan orang awam menyebutnya “tambal cacing”, karena bentuk material penambalnya seperti cacing. Metode tambalan string tubeless adalah yang paling sering kita temui di tempat tambal ban. String tubeless umumnya bertahan sekitar empat hingga enam bulan saja. Setelah itu, sering ditemui angin merembes keluar dari tambalan tersebut.

Peluru
Tambal peluru, atau pelor, begitu teknik ini lazim disebut. Ini, karena material penutup lubang kebocoran berbentuk seperti peluru, yaitu bodi silinder dengan ujung tajam. Cara pemasangan tambal peluru mirip dengan tambalan cacing, hanya berbeda bentuk tambalannya saja.

Tire Patch
Teknik menambal menggunakan tire patch lebih bagus ketimbang model cacing. Tidak seperti tambalan string tubeless, jika menggunakan metode tire patch, ban harus dilepas dari velg, karena tire patch ditempel di bagian dalam ban.

Cara menambalnya, bagian yang bocor dikikis terlebih dahulu sebelum dipasangkan tire patch. Setelah itu, bagian tersebut ditekan dengan alat yang diberi pemanas selama beberapa saat, untuk memastikan tambalan melekat sempurna, persis seperti menambal ban dalam motor.

Kombi, atau payung
Seperti teknik tire patch, tambalan kombi, atau payung ini juga harus terlebih dahulu melepaskan ban dari velg. Caranya dengan menggunakan kompresor, tiang penambal lubang dimasukkan dari bagian dalam ban. Jika tiang tersebut sudah menembus tapak, kemudian dikunci menggunakan klip yang dipasang di atas permukaan ban. Lembaran karet di pangkal tiang dipanaskan dengan suhu 150 derajat celcius, agar menempel dengan ban. ( sumber : viva.co.id )